Terbanyak di Baca

Arsip Blog

Di Telapak Birahi



Otak sering tak bergeming.

tak berdaya dibekap nafsu.
berkilah yaumul mizan adalah semu.
tak sanggup aku.
berulang kali birahi menelanjangiku
menggauliku dipuncak nikmat kemaksiatan.
menyeret pikir warasku ke tiang penyesalaan.
melemparku ke liang ketakutan,

Tuhan...!
begitu tak berdayakah aku.?
beginikah symbol pegorbanan.?
pengorbanan kehormatan di ranjang kebiadaban.
hendak ku kemanakan wahyu dan firmanMu yang ku abaikan..?

Adzan-adzan yang dikemundangkan.
terdengar ramai begitu membisingkan.
Khotbah-khotbah begitu keras di teriakkan di mimbar jum'atan.
tapi aku masih saja kalap kebigungan.
memulai praktek-praktek berbau kecurangan.
merias diri dengan topeng kemunafikan.
meracuni umat dengan jubah kesucian.

Tuhan...!
Hitam tetaplah hitam.
dan putih tetaplah putih.
Engkau Maha Tahu.
wallahu a'lam......!

By : Anonim
Malang. 11 Juni 2013






BACA JUGA

Ditulis Oleh : Unknown // 6/11/2013

2 komentar:

  1. Syarat pesan dan makna di dlm nya :)

    BalasHapus
  2. terima kasih atas kunjungannya shbat,,
    salam kenal ...
    memang puisi ini dijiwai dari fenomena zaman saat ini,,,
    kebaikan itu tak bisa dimaknai dari luarnya saja,,, :D

    BalasHapus